sobat muda udah tau kan apa itu rokok, bahkan mungkin ada yang sudah pernah mencoba. nah tpok kita hari ini bakal ngomongin hal itu tuh. let's check this out...
Bahaya Rokok
Hampir di semua kalangan masyarakat Indonesia merokok. Mulai dari tukang becak yang penghasilannya pas-pasan hingga para pejabat yang berkehidupan serba ada. Baik yang pria maupun wanita. Bahkan ada yang sampai menganggap rokok sebagai kebutuhan pokok setelah beras. Peringatan akan bahaya rokok yang tertera pada bungkus rokok seakan angin lalu yang tak perlu digubris. Anehnya lagi banyak orang yang sudah sakit-sakitan tetap saja menyantap batangan tembakau tersebut, padahal mereka tahu bahwa penyakitnya disebabkan oleh rokok itu sendiri.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan banyak jenis kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, hingga gangguan kehamilan. Setelah diteliti ternyata rokok mengandung 200 zat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Dan diantara 200 zat tersebut terdapat 3 racun utama yaitu, nikotin, tar dan karbon monoksida. Tar adalah zat lengket yang menempel & merusak pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Dan terakhir karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, sehingga darah tidak mampu mengikat oksigen. Selain itu rokok juga membuat ‘penikmat’nya kecanduan sehingga si perokok tidak akan mudah untuk berhenti merokok. Bahaya rokok bukan hanya mengancam kesehatan orang yang merokok, tetapi juga orang-orang yang berada disekitar perokok.
Selain menyebabkan berbagai macam penyakit, rokok juga dapat membuat ekonomi bangsa kita semakin terpuruk. Bagaimana tidak, pecandu rokok umumnya menghabiskan 1 bungkus rokok per harinya. Dan itu sama saja mereka membakar yang sebesar Rp 10.000,00 per hari. Jika perokok di Indonesia berjumlah 2000 orang, maka orang-orang Indonesia telah membakar uang sebesar RP 20. 000. 000,00 per hari. Dan itu hanya dalam waktu sehari, coba bayangkan jika hal itu berlanjut hingga 1 atau 10 tahun, berapa rupiahkah yang sudah terbuang. Bukankah kita lihat di sekitar kita masih banyak orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan dari kita. Alangkah baiknya jika uang yang dibakar sia-sia itu dialokasikan untuk membantu orang-orang yang kesusahan. Selain itu para perokok tersebut tidak sadar bahwa uangnya telah ia habiskan hanya untuk membeli penyakit.
Lalu kenapa yang dirugikan adalah bangsa? Bukankah yang rugi adalah pribadi para perokok? Dan bukannya Indonesia adalah salah satu negara penghasil rokok? Jadi malah bagus jika banyak orang yang merokok karena akan menambah kas negara. Tentu saja tidak seperti apa yang kita bayangkan. Dalam undang-undang dikatakan orang-orang fakir adalah tanggungan negara, maka jika uang untuk merokok kita alokasikan untuk membantu orang-orang fakir yang ada di sekitar kita maka kita telah meringankan beban negara. Selain itu status Indonesia sebagai salah satu negara penghasil rokok terbesar bukanlah sebuah keuntungan bagi negara, tetapi merupakan keuntungan pribadi orang-orang yang memiliki perusahaan rokok. Buktinya pemilik perusahaan rokok PT. Djarum, R. Budi Hartono merupakan salah satu orang terkaya se-Asia Tenggara versi majalah Forbes. Ia menempati posisi kesepuluh dengan total harta US$ 2,3 miliar. Sedangkan kondisi ekonomi Indonesia masih tertatih-tatih. Ketidak singkronan ini menunjukkan bahwa keuntungan dari penjualan rokok bukanlah dinikmati oleh masyarakat Indonesia, melainkan hanya dinikmati orang-orang tertentu saja.
Tanpa disadari rokok juga dapat merubah moral bangsa kita menjadi semakin memburuk. Karena kebanyakan orang yang merokok mengharapkan ketenangan, tetapi nyatnya rokok justru akanmemberikan mereka kesakitan akibat sel-sel syaraf yang mulai rusak. Dan akhirnya karakter mereka berubah menjadi malas, emosional dan tak terkendali. Sungguh sangat ironi sekali jika hal ini terus berlangsung pada bangsa kita yang sedang mencoba untuk bangkit dari segala keterpurukan.
Jadi dengan penjelasan-penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa rokok merupakan suatu yang sangat berbahaya bagi bangsa kita, terlebih lagi bagi kesehatan diri kita sendiri. Akan tetapi merokok atau tidak adalah suatu pilihan yang harus kita tentukan sendiri. Jika kita menginginkan kehidupan yang sehat dan peduli dengan bangsa kita, maka tentulah kita akan menjauhi hal-hal yang merugukan kita seperti rokok dsb. Juga sebaliknya, jika kita memilih untuk merokok, itu artinya kita sudah mulai tidak peduli terhadap bangsa kita terlebih lagi terhadap diri kita sendiri. Akhirnya agar semua tidak semakin memburuk, perlu diadakan tindak lanjut mulai dari diri kita sendiri hingga tingkat pemerintahan. Bagi para perokok dapat memulai untuk berhenti merokok secara bertahap. Mulai dari tidak merokok ditempat umum, lalu mencoba mengganti rorkok dengan permen dst. Sedangkan pemerintah dapat segera membatasi atau bahkan melarang peredaran rokok itu di negeri kita yang tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar